Tim Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terkait pengantaran mahasiswa UNG yang akan melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PMS MBKM) di wilayah tersebut. Koordinasi ini dilakukan dengan menyambangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing instansi bersama tim LP3M dipimpin oleh Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd (Kepala Pusat Pengalaman Lapangan) didampingi Dr. Jemmi Pakaya, M.Kom (Kepala Devisi LMS) dan Dr. Wiwy T. Pulukadang, M.Pd (Kepala Pusat Diklat Sertifikasi Profesi). Dalam koordinasi ini, Tim LP3M UNG menjelaskan bahwa sebanyak 398 mahasiswa UNG akan mengikuti PMS MBKM di 27 sekolah mitra di wilayah Kab. Bone Bolango serta sebanyak 325 mahasiswa akan mengikuti PMS di 24 sekolah mitra di wilayah Kab. Bolaang Mongondow Selatan.

Kepala Pusat Pengalaman Lapangan selaku Ketua Panitia PMS MBKM Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd menyampaikan terima kasih kepada pihak Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang telah bersedia bekerja sama dengan UNG dalam menyelenggarakan program ini.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Kadis Pendidikan dan Pak Kakanwil Kemenag Kab. Bone Bolango, Ibu Kadis Pendidikan dan Pak Kakanwil Kemenag Kab. Bolaang Mongondow Selatan bersama seluruh jajaran dari masing-masing instasi yang telah banyak membantu menyukseskan PMS MKBM batch 4 ini. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, serta mendukung pengembangan pendidikan pada kawasan Teluk Tomini,” ungkap Muhammad Yusuf.

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menyambut baik program ini dan menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung keberlangsungan program ini. Mereka juga menyampaikan harapan agar mahasiswa UNG dapat berinteraksi dengan baik dengan guru-guru dan siswa-siswa di sekolah-sekolah mitra serta dapat berkontribusi positif bagi pembangunan pendidikan di daerahnya.

Koordinasi ini juga membahas tentang jadwal pengantaran dan penjemputan mahasiswa, peran Dinas Pendidikan, Kemenag dan pengelola kegiatan di sekolah mitra (kepala sekolah dan guru pamong), serta mekanisme bimbingan, monitoring, dan evaluasi yang harus dilakukan oleh dosen pembimbing dan tim LP3M UNG.