Gorontalo, lp3m.ung.ac.id – Program Mengajar di Sekolah (PMS) MBKM Batch 2 Periode Ganjil 2022/2023 yang telah berjalan 3 bulan sejak mahasiswa berada di sekolah mitra menunjukkan peningkatan partisipasi mahasiswa dan mitra dalam merealisasikan program kerja. Informasi ini diperoleh dari Monitoring dan Evaluasi yang dilaksanakan oleh Ketua LP3M UNG bersama Tim yang dihadiri oleh Pimpinan Fakultas dan Program Studi Kependidikan, Kamis sampai Jumat (15-16 Desember 2022) di sekolah mitra wilayah Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.

Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd. mengatakan dalam kunjungannya, monev PMS kali ini sebagai tahapan penting memastikan setiap mahasiswa benar-benar telah melaksanakan program-programnya dengan menunjukkan produk atau hasil belajar siswa. Monev juga bertujuan untuk mengetahui masalah atau kendala yang dirasakan mahasiswa, serta sekolah agar dapat menjadi bahan perbaikan di kegiatan PMS berikutnya. “Monev yang kami lakukan, dalam rangka melihat ketercapaian program yang telah direncanakan oleh mahasiswa bersama pihak sekolah baik yang telah dilaksanakan atau yang belum dilaksanakan” jelasnya. “Kegiatan mahasiswa di sekolah selama empat bulan ini kiranya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah melalui program-program unggulan mahasiswa”, pungkasnya. Produk utama unggulan mahasiswa mengajar di sekolah yakni peningkatan literasi digital, Literasi Informasi,  literasi baca dengan pojok baca di kelas maupun pondok baca di halaman sekolah, literasi calistung.  Selain itu ikut mahasiswa berperan dalam pembentukan karakter dengan menguatkan  profil pelajar Pancasila dengan berbagai kegiatan di sekolah.

Ketua LP3M juga berpesan kepada para mahasiswa agar memaksimalkan waktu yang tersisa, untuk menyelesaikan program-program yang telah direncanakan bersama pihak sekolah, memberikan yang terbaik dan menjadikan pengalaman di sekolah sebagai pembelajaran yang berharga yang benar-benar setara dengan 20 SKS sesuai tujuan dari program ini.

Berdasarkan hasil monev kepada pihak sekolah yakni Kepala Sekolah menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa PMS Merdeka Belajar Kampus Merdeka dirasakan sangat membantu pihak sekolah dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif serta mengatasi adanya kekurangan guru sehingga dapat teratasi kebutuhan sekolah. Kepala Sekolah berharap agar program PMS ini tetap dapat dilaksanakan di sekolah mereka.

Kepala Pusat Program Mengajar di Sekolah Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd menguraikan secara detail kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa PMS selama 3 bulan di lapangan.  Program Smart Library yang dicanangkan oleh mahasiswa di SMPN 1 Tilamuta merupakan digitalisasi kreativitas, inovasi dan keunikan sebagai daya tarik perpustakaan direncanakan akan dilaunching pada 23 Desember 2022 oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo. Hal serupa juga sudah dirintis oleh mahasiswa di SMPN 1 Botumoito pada bulan November 2022 yang telah dimonev langsung oleh Bapak Warek I UNG.

Program lainnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa seperti pemberian nama dan deskripsi tanaman budaya dengan sistem barcode serta pembentukan dan pendampingan English Club  di SMPN 1 Paguyaman. Penerapan media virtual dalam pembelajaran, penyusunan modul ajar kurikulum merdeka serta pengolahan sampah organik dan anorganik di SMAN 1 Dulupi dan di SMKN 1 Boalemo. Implementasi Mapel Produktif Kejuruan dengan PKK di SMKN 2 Paguyaman.

Secara umum mahasiswa PMS sangat berperan dalam program penguatan profil pemuda pancasila dilakukan melalui peringatan hari-hari besar diantaranya memperingati hari Pahlawan untuk menanamkan jiwa patriotisme, memperingati Hari Proklamasi, Hari Sumpah Pemuda, dsb. Kegiatan  lainnya adalah pendampingan kesenian dan budaya lokal di SMAN 1 Botumoito, mengaktifkan sanggar seni dan budaya di SMP 1 Tilamuta, dan pengadaan museum mini karya oleh mahasiswa di SMPN 2 Tilamuta.  Pelatihan dramatisasi puisi, pelatihan GPS, Pengenalan alat praktikum berbasis Android,  di SMA Negeri 1 Randangan. Sedangkan di SMP 1 Randangan mahasiswa PMS menginisiasi pembentukan Koperasi Sekolah, Program English Corner, memberikan bimbingan belajar Matematika dan Math Camp (bermain sambal belajar matematika), melakukan peremajaan laboratorium IPA, pembuatan pondok baca dan membuat kartu siswa berbasis digital.