Sebagai bagian dalam tahapan pelaksanaan Pelaksanaan Program Mengajar Di Sekolah (PMS) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Batch 4 yang juga menindaklanjuti surat permohonan narasumber dari Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan No. 2870/UN47.B1/PK/2023, Ketua LP3M UNG Prof. Dr. Hj. Elya Nusantari, M.Pd menugaskan tim yang dipimpin Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd (Kepala Pusat Pengalaman Lapangan) didampingi Abdulrahim Maruwae, S.E., M.Pd (Kepala Devisi Data dan Informasi) untuk memberikan materi pada coaching teknis peserta Program Mengajar di Sekolah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PMS-MBKM) semester ganjil tahun akademik 2023/2024, bertempat di Aula Kampus 2 UNG, Jumat 8 September 2023.

Kegiatan coaching (pendalaman materi) ini bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis pelaksanaan program serta membekali pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dengan menyiapkan rancangan kegiatan PMS MBKM yang dapat di equivalensi dengan 20 sks. Kegiatan ini dilaksanakan oleh program studi sebagai bentuk pendalaman materi pada MK equvalensi (structure/free form) selama 1-2 bulan sebelum mahasiswa turun ke lokasi PMS MBKM.

Kegiatan yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FIP UNG, Dr. Pupung Puspa Ardini, M.Pd dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kegiatan ini diikuti dengan serius oleh mahasiswa yang akan melaksanakan PMS MBKM di wilayah Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo dan wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara.

Ketua LP3M UNG, Prof. Dr. Hj. Elya Nusantari, M.Pd., menyampaikan bahwa PMS MBKM merupakan salah satu bentuk implementasi kebijakan MBKM yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. “Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan ini, LP3M mengambil bagian dalam memberikan materi teknis pembimbingan mahasiswa dan sistem penilaian kegiatan mengajar di sekolah yang memuat bagaimana mahasiswa membuat rancangan aktivitas kegiatan, teknik equivalensi MK dan menghitung jam kerja kegiatan. Selain itu, kami juga membekali bagaimana cara penggunaan aplikasi mengajar di sekolah”, ujarnya.

“Kami berharap seluruh peserta mengikuti dengan baik seluruh materi coaching (pendalaman materi) ini, karena materi yang diberikan oleh para narasumber sangat bersentuhan dengan aktivitas kegiatan di sekolah. Dalam program ini maahasiswa dapat mengasah kompetensi sosial, kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal lainnya melalui pengalaman selama kegiatan persekolahan. Mahasiswa dan dosen pembimbing dapat terus berkolaborasi menghasilkan berbagai inovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan pendidikan di Kawasan Teluk Tomini”, pungkas Prof. Elya.